Ampelgading, 19 Juli 2025 – SMP Negeri 3 Ampelgading kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kapasitas guru melalui kegiatan In House Training (IHT) yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 19 Juli 2025. Kegiatan ini mengusung tema yang sangat relevan dengan perkembangan pendidikan masa kini, yaitu “Penerapan Computational Thinking di Kelas: Integrasi Koding dalam Pembelajaran.”
Acara yang diikuti oleh seluruh guru SMPN 3 Ampelgading ini menghadirkan narasumber inspiratif, Iman Triyogi, seorang praktisi pendidikan digital yang telah berpengalaman dalam pengembangan pembelajaran berbasis teknologi dan pemikiran komputasional.
Dalam paparannya, Bapak Iman Triyogi menjelaskan bahwa computational thinking (berpikir komputasional) bukan hanya soal mengajarkan koding atau pemrograman semata, tetapi merupakan cara berpikir sistematis dalam memecahkan masalah, yang bisa diterapkan di semua mata pelajaran. Para guru pun diajak untuk memahami empat pilar berpikir komputasional: decomposition, pattern recognition, abstraction, dan algorithmic thinking.
Lebih dari sekadar teori, kegiatan ini juga diisi dengan sesi praktik langsung, di mana guru diberi kesempatan mencoba membuat aktivitas pembelajaran sederhana yang mengintegrasikan koding menggunakan platform visual seperti Gemiini dan Chat GPT untuk merencanakan pembelajaran yang mengintegrasi koding dalam pembelajaran pada masing-masing mata Pelajaran, bahkan diselingi diskusi kelompok untuk mengembangkan ide proyek lintas mata pelajaran.
Kepala SMPN 3 Ampelgading, Siti Jumilati,S,Pd.,M.Pd dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan semangat inovasi di kalangan guru dan membuka wawasan baru tentang pentingnya menyiapkan siswa menjadi pembelajar abad 21 yang adaptif dan kreatif.
“Meskipun serbuan regulasi yang berupa peraturan Menteri silih berganti dalam waktu yang cukup singkat tetapi sebagai guru kita harus tetap tampil prima di depan siswa kita, sehingga guru tetap harus adaptif terhadap segala perubahan, guru tidak hanya mengajar materi, tetapi juga membentuk pola pikir siswa agar mampu memecahkan masalah dan menciptakan solusi. Computational thinking adalah salah satu kunci untuk itu,” ungkap beliau.
Kegiatan ditutup dengan refleksi bersama dan rencana tindak lanjut untuk mengintegrasikan pendekatan ini dalam Rancangan Pembelajaran dan praktik pembelajaran sehari-hari.
Dengan semangat kolaboratif dan antusiasme yang tinggi, IHT kali ini menjadi langkah nyata sekolah dalam menyongsong transformasi pembelajaran yang lebih bermakna dan relevan dengan kebutuhan zaman.